<<Back
KBRI
MANILA SELENGGARAKAN
SEMINAR ON INVESTMENT OPPORTUNITIES
IN INDONESIAN HALAL MARKET
RUANG NUSANTARA, KBRI MANILA
7 AGUSTUS 2008
Pada
tanggal 7 Agustus 2008 KBRI Manila
bekerja sama dengan Office on Muslim
Affairs (OMA), Office of the President
of the Philippines telah
menyelenggarakan „Seminar on
Investment Opportunities in Indonesian
Halal Market“ yang menampilkan para
pembicara dari Deplu, Mulya Wirana,
Sekretaris Ditjen Hukum dan Perjanjian
Internasional; Majelis Ulama Indonesia,
Drs. H. Amidhan Saberah, Ketua Umum MUI
dan Drs. Mohammad Ichwan Sam, Sekretaris
Umum MUI; dan Hari Baktio, Direktur
Perencanaan Manufaktur Industri, Badan
Koordinasi Penanaman Modal.
Seminar dibuka oleh
Duta Besar RI Manila, yang antara lain
menyampaikan bahwa Pemerintah RI akan
terus mengupayakan promosi investasi
Indonesia di Filipina dalam rangka
peningkatan hubungan bilateral
perekonomian. Pasar halal Indonesia
merupakan pasar yang menjanjikan, dengan
potensi 200 juta penduduk Muslim, atau
sekitar 88 persen dari total penduduk.
Pasar halal global diperkirakan bernilai
sekitar US$580-600 juta setiap tahunnya.
Seminar diharapkan dapat merupakan
sarana dan peluang bagi kalangan bisnis
Filipina untuk dapat lebih mengenal
potensi Indonesia. Duta Besar RI Manila
mengundang para investor Filipina untuk
dapat berinvestasi di Indonesia.
Sementara itu, Undersecretary, Office
on Muslim Affairs, Mr. Ali B. Sangki
menyampaikan penghargaan atas kesempatan
yang telah diberikan kepada pihak OMA
untuk turut berpartisipasi dalam seminar
mengenai promosi investasi pasar halal,
dan mengharapkan ke depan joint
initiative tersebut dapat terus
dilanjutkan.
"Seminar on
Investment Opportunities in Indonesian
Halal Market” merupakan paparan
mengenai profil peluang investasi pasar
halal di Indonesia pada khususnya, dan
peluang penanaman modal asing di
Indonesia pada khususnya. Sebagai
jaminan kepastian hukum bagi para
investor, telah disahkan Undang-undang
Penanaman Modal No.25/2007, serta
beberapa perangkat perjanjian bilateral
sebagai landasan bagi pengembangan
kerjasama ekonomi dan investasi antara
Indonesia dan Filipina. Dalam kaitan
investasi di pasar halal Indonesia,
mutlak diperlukan sertifikasi halal yang
dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia, sebagai satu-satunya badan
akreditasi halal. Sedangkan, barang yang
datang dari luar Indonesia harus
memiliki logo halal yang diberikan oleh
Halal Certifier yang telah diakui
oleh MUI. Setelah sesi terakhir,
diselenggarakan one-on-one meeting
antara para pembicara dengan
kalangan pengusaha.
Seminar dihadiri oleh
sekitar 110 peserta yang terdiri dari
kalangan pemerintah, seperti
Undersecretary, Office on Muslim
Affairs, Mr. Ali B. Sangki;
Undersecretary, Chairman, Mindanao
Economic Development Council (MEDCO),
Mr. Virgilio L. Leyretana, Sr.;
Philippines Special Envoy for BIMP-EAGA,
General Efren Abu (Ret.);
Executive Director, Office of
International Economic Affairs,
Department of Foreign Affairs, Mr.
Eric Gerardo Tamayo; perwakilan
Department of Trade and Industry;
Department of Tourism; Department of
Trade and Industry; dan
Philippine Economic Zone Authority.
Kalangan pengusaha Filipina yang hadir
antara lain RFM Corporation (The Food
Company), Chowking Food Corporation,
United Perlite Corp, Renaissance Foods
Corp, Mc Cormick Philippines, Inc,
Fern-C, Uni-President Philippines
Corporation, Navarro Foods, AMA Group of
Companies (PCCI), Intertek Testing
Services Phils, Inc, Maro Soap and
Cosmetics Laboratories, Inc, Empower
Success and Prosperity, Barrio Fiesta
Manufacturing, Zesto Corps, Pervil
Cosmetics, LCR Lab, Makro Asia Catering
Services, Samurai Foods Inc, Splash
Corporation, Alaska Milk Corporation, UK
Derma Pharma, Malabon Soap & Oil,
Aficionado, GTZ (German Technical
Cooperation), Sunrich Manufacturing
Corp, Enderun Colleges, Joel Cruz
Signature. Dari media hadir
Business World dan Manila
Bulletin.
Fungsi Ekonomi
Agustus 2008
<<Back